Monday, June 10, 2013

Kehidupan

Kehidupan - Hai bloggist! Kembali lagi mimin sama cerita puitis dan mungkin kali ini kurang nyambung.-. mimin lagi bingung soalnya, perasaan campur aduk kayak bubur(?) yaudah daripada makin gj, ayo di simak silahkan di simak :D


Kehidupan
Dulu aku tergantung dalam diam. Dulu aku terjebak dalam bingung. Dulu semua begitu kelabu, tanpa warna, tanpa cahaya. Tak kenal waktu, tak kenal arah. Apakah kebetulan, ataukah suatu rencana. Semua ini terjadi. Berawal dari ketidak tahuan, menjadi sebuah keingin tahuan, dan akhirnya menjelma menjadi bunga dalam lelapnya tidur. Apakah hanya bayangan, atau mungkin suatu kenyataan. Tak ada yang tahu. Semua kembali dalam kegelapan. Yang bermula akan berlalu. Yang berawal akan berakhir. Yang datang, akan pergi. 
Semuanya bersembunyi. Terhijab dari kepastian. Terikat oleh rasa ragu. Dan akhirnya termakan oleh waktu. Sebelum semuanya terungkap. Sebelum sebuah keingin tahuan menjadi suatu kepastian. Telah lenyap sudah semua itu; Terbawa derasnya alir sungai kehidupan. Pohon yang tinggi akan terhempas hembusan angin. Semakin jauh kapal berlayar, semakin banyak badai menerpa. Bergulung-gulung ombak siap menanti. Semuanya begitu tersembunyi. Hingga kita sampai pada titik temu; semuanya kan terungkap. 
Namun sebelum semua itu, matahari kan terganti terlebih dahulu oleh bulan. Cahaya terang kan meredup. Karena waktu terus berjalan, tanpa mengenal akhir, dan perubahan setia mengiringi. Pada akhirnya embun awan kan menjadi rintik hujan. Meninggalkan langit dan jatuh ke bumi. Entah akah kembali lagi menemani matahari dalam bentuk embunnya, atau kah akan menemani bumi dalam bentuk sejati dirinya; air. Tapi satu yang pasti, air kan tetap berada disana, menemani matahari, walau bukan dalam bentuk yang sama ketika ia berwujud awan.  
Kita bertemu, kita berpisah. Ada awal, ada akhir. Dan mungkin semua kan hilang, termakan waktu, terbawa derasnya arus hidup. Namun semua takkan hilang begitu saja. Daging yang habis kan menyisakan tulang. Daun yang berguguran takkan menghilangkan pohonnya. Dan setiap kejadian kan menyisakan kenangan, yang takkan pernah hilang dari ingatan, namun juga takkan pernah kembali terjadi. Yang berlalu akan tetap berlalu.  
Walau awan berubah menjadi hujan dan tergenang dalam lautan, lautan kan menguap dan kembali menjadi awan; yang juga kan kembali menjadi hujan. Pohon yang tumbuh dan berbuah, akan menjatuhkan buahnya, dan memunculkan pohon baru. Matahari yg terbenam, akan kembali terbit. Seperti bola yang menggelinding; Hidup terus berputar, Dan juga kan terus melaju tak tentu arah dan tujuan. Tak ada yang tahu kemana bola itu kan menggelinding. Tak juga ada yang tahu kapan bola itu akan berhenti melaju. Semuanya tergantung rencana Tuhan. Karena di balik semua ini, Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang tak pernah kita duga.

dari pengembara yang tak mengenal arti dari kata tujuan.

No comments:

Post a Comment