Dalam Dekapan Tanya
Sorot matanya menarik heran ke dalam sukma, mencoba menyeru relung gelap sudut qalbu. Yang berada dalamnya tak lain hanya arak-arakan ramai terangnya cahaya hitam. Rangkulnya
menyisakan remah bingung pada wajah. Terkam rasanya menggoreskan luka, menyisakan tanya. Akal yang tersesat dalam lautan khayal. Menciptakan bayang mengundang rindu. Yang tak didapatinya dalam semu bahagia kehidupan.
Bukanlah luka tanpa ada obatnya. Terukir indah tanpa cacat. Dalam lembar penuntun kehidupan. Harta terpendam yang tersiakan kebanyakan manusia. Obat sepi, penerang jiwa. Yang difirmankan langsung oleh pemilik Arsy. Bukankah keraguan tak dapat kau dapati dalamnya, dan obat itu tersembunyi di balik tirai ayat-Nya? Menyembuhkan hati, menemani sepi.
Seberkas tanya yang terlempar, ditangkap buku penuh jawaban. Sesosok gelap yang merangkul hati, melebur dalam terang bacaannya. Meneguhkan fondasi hati yang berlarian mencari jawab. Dan semoga akan tetap teguh dalam agama-Nya.
Hmm, kali ini puisinya udah beda genre nih :v Biasanya penuh kisah keluh hati dalam duka, sekarang, mimin coba menggali lagi harta terpendam dalam diri mimin, huehehe. Ya, inilah karya ku, mimin salam pamit! ^^
-Ahmad Shiddiq Nurrahman
Debu??
ReplyDelete